PELAKSANAAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH PENYIDIK UNTUK MENENTUKAN TERSANGKA

Nugroho, Suryo Adi (2018) PELAKSANAAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH PENYIDIK UNTUK MENENTUKAN TERSANGKA. Other thesis, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang.

[img]
Preview
PDF (Skripsi)
13.0201.0034_ BAB I _ BAB II _ BAB III _ BAB V _ DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (597kB) | Preview
[img] PDF (Skripsi)
13.0201.0034_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (235kB) | Request a copy
[img] PDF (Skripsi)
13.0201.0034_FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (676kB) | Request a copy

Abstract

Trend perkembangan kejahatan narkotika di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang sangat tajam. Hasil analisis Polri atas tingginya angka kejahatan tersebut salah satunya disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda hampir semua daerah di Republik ini. Dengan kejadian ini, pada produsen, distributor dan konsumen memanfaatkan situasi ini untuk memperbesar dan mencari keuntungan dalam peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Sehingga banyak orang yang melakukan tindakan penyalahgunaan narkotika ini. Berbagai kasus narkotika sering dan bahkan masih ditangani oleh pihak Polri selaku penyidik. Pembuktian dalam menentukan tersangka dalam tindak pidana narkotika menjadi kewenangan peyidik guna penyelesaian kasus narkotika tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil judul “PELAKSANAAN PEMBUKTIAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH PENYIDIK UNTUK MENENTUKAN TERSANGKA”. Rumusan Masalah penelitian ini adalah. Bagaimanakah pelaksanaan pembuktian tindak pidana penyalahgunaan narkotika oleh penyidik untuk menentukan tersangka dan apakah alat bukti yang digunakan oleh penyidik guna manentukan tersangka tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini menggunakan penelitian normatif empiris , bahan penelitian ini terdiri dari bahan primer bahan sekunder dan bahan non hukum, spesifikasi penelitian bersifat preskriptif dan terapan , tahap penelitiannya terdiri atas pendahuluan pelaksanaan dan akhir, menggunakan metode pendekatan Perundang –undangan (statute approach) dan metode pendekatan kasus (case approach), serta menggunakan analisa deduktif. Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa seseorang yang diduga menyalahgunakan narkotika, diproses oleh penyidik adalah dengan dua alat bukti. Apabila ia terbukti memiliki atau menggunakan narkotika harus memiliki sekurang-kurangnya dua alat bukti menurut Undang-undang yang cukup untuk dijadikan seorang itu menjadi tersangka. Jika memang tersangka tersebut telah ditemukan barang yang mereka miliki atau narkotika yang mereka gunakan pada saat dilakukan penangkapan maka telah diperoleh alat bukti yang pertama untuk memproses seorang tersebut di pengadilan. Cara penyidik memperoleh alat bukti yang kedua yaitu penyidik harus melakukan tes urine kepada seseorang yang melakukan tindak pidana narkotika tersebut. Diambillah sample urine si pemakai tersebut lalu dibawa untuk dilakukan pemeriksaan apakah urine tersebut hasilnya positif ataukah negatif menggunaka narkotika. Sedangkan yang digunakan penyidik sebagai alat bukti untuk menentukan status tersangka penyalahgunaan narkotika adalah dengan ketentuan Pasal 184 KUHAP yang menyatakan bahwa alat bukti yang sah ialah : keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa serta dibuktikan dengan tes urine melalui Labortatorium Forensik atau Laboratorium Penyidik. Hasil positif dari tes urine yang dituangkan dalam bentuk berita acara pengujian termasuk alat bukti surat

Item Type: Karya Ilmiah (Other)
Pembimbing: Basri, SH.,M. Hum (0631016901) dan Yulia Kurniaty, SH., MH (0606077602)
Uncontrolled Keywords: narkotika, alat bukti
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Atin Istiarni
Date Deposited: 02 Mar 2021 04:40
Last Modified: 02 Mar 2021 04:40
URI: http://eprintslib.ummgl.ac.id/id/eprint/1899

Actions (login required)

View Item View Item